Selasa, 07 Agustus 2012

KH. Maruf Amin: Saatnya Warga Nahdliyin Kembali ke PKB

Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah satu-satunya partai politik yang secara institusional dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU). Sebab itulah sebagai konsekuensi logis-ideologis maka segenap warga Nahdliyin sudah semestinya kembali dan membesarkan PKB sebagai satu-satunya saluran aspirasi politik.

Demikian anjuran tokoh ulama NU, KH. Maruf Amin, pada saat acara tasyakuran penganugerahan gelar kehormatan Doctor Honoris Causa bidang Hukum Ekonomi Syariah oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diselenggarakan oleh DPP PKB di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi (Senin, 6/8), Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki hubungan yang tidak hanya bersifat ideologis, namun sekaligus biologis. Menurutnya, hubungan NU dan PKB telah terpatri kuat secara lahir-batin, layaknya sebagai orang tua dan anak.

"Tiba saatnya bagi kita, kaum Nahdliyyin, kaum Ahlussunnah wal Jama’ah, umat Islam dan rakyat Indonesia untuk kembali ke PKB demi mengutamakan almashlahah al’ammah (kemaslahatan publik) yang jauh lebih besar, yakni kemaslahatan umum lebih didahulukan daripada kemaslahatan individu," tandas Kiai keturunan Syekh Nawawi Al-Bantani itu

Imbauannya untuk kembali ke PKB dilandasi oleh beberapa alasan. Pertama, PKB merupakan satu-satunya partai yang dilahirkan dari rahim NU. PKB merupakan satu-satunya "anak kandung" NU yang memiliki ideologi yang sama dalam konteks keagamaan, kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Garis besar perjuangan partai ini tertuang secara jelas dalam visi, misi dan tujuan sebagaimana dapat dilihat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai.

Kedua, PKB merupakan partai yang diprakarsai dan dibentuk oleh ulama dan kiai NU yang mewariskan nilai-nilai keulamaan dan keutamaan bagi kepentingan umat dan bangsa. Partai ini merupakan perwujudan dari semangat, perjuangan dan pengabdian dari para ulama dan kiai NU secara kongkrit dalam bidang politik untuk umat dan bangsa Indonesia. Ketiga, PKB merupakan partai yang didirikan dan dideklarasikan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama-sama para ulama dan para Kiai lainnya, yaitu KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchyat, KH. A. Musthofa Bisri dan KH. A. Muhith Muzadi.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, pun menyatakan kesediaannya untuk mendukung ajakan Kiai Maruf Amin tersebut.

"Kita membesarkan dan mengembalikan kejayaan PKB sehingga ke depan menjadi partai papan atas yang mampu meraih suara 10 persen pada tahun 2014," tegas Cak Imin, panggilan akrab Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia itu

Apalagi, lanjutnya, kesediaan ulama-ulama dan tokoh-tokoh yang dulunya berpindah ke partai lain, kini telah kembali memberikan dukungan kepada PKB, semakin memberikan adanya optimisme yang luar biasa bagi berkembangnya PKB di masa yang akan datang. [ald]

Sumber: RMOL | Senin, 06 Agustus 2012
Share:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan di Jakarta
pada tanggal 23 Juli 1998 (29 Rabiul Awal 1419 Hijriyah) dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul Ulama
KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Abdurrahman Wahid, KH. A. Mustofa Bisri dan KH. A. Muhith Muzadi