Senin, 26 September 2011

Muhaimin: Berhentilah Melukai Bangsa Sendiri!

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, menyatakan, bom bunuh diri yang meledak di Gereja GBIS, Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim, Solo, Jawa Tengah, sangat menyakitkan. Apalagi peristiwa itu terjadi dalam kondisi masyarakat yang sedang menjahit kembali solidaritas kebangsaan.

"PKB sedih dan mengutuk keras peristiwa ini, siapapun pelakunya. Bangsa ini dibangun diatas dasar keberagaman. Peristiwa ini selain politis juga merusak bangunan keberagaman kita," tegas Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dalam siaran persnya yang disampaikan Wakil Bendahara PKB, Bambang Susanto, di Jakarta, Minggu (25/9/2011).

Muhaimin meminta aparat keamanan jangan ragu-ragu untuk mengusut tuntas kasus ini. "Aparat harus tegas, tangkap yang terlibat. Saya minta seluruh jajaran warga ahlussunnah, termasuk PKB, untuk membantu saudara kita yang menjadi korban peristiwa mengenaskan ini," ucap Muhaimin.

Peristiwa bom bunuh diri ini terjadi yang kesekian kalinya di Tanah Air, dan selalu dihubung-hubungkan dengan umat Islam selama ini. Menanggapi ini Muhaimin menyampaikan perlunya membangun persaudaraan antar umat beragama dengan lebih kuat.

"Jika pelakunya umat Islam, saya orang pertama yang meminta maaf kepada saudara kita yang Nasrani. Islam tidak mengajarkan kekerasan, dan kepada umat Islam saya berpesan jangan melukai bangsa sendiri. Kita harus saling bantu-membantu dengan yang berbeda," jelas Muhaimin yang juga menjabat sebagai Menakertrans.(*/BUR)

Sumber: KOMPAS.com| Minggu, 25 September 2011
Share:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan di Jakarta
pada tanggal 23 Juli 1998 (29 Rabiul Awal 1419 Hijriyah) dideklarasikan oleh para kiai-kiai Nahdlatul Ulama
KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Abdurrahman Wahid, KH. A. Mustofa Bisri dan KH. A. Muhith Muzadi

0 komentar:

Posting Komentar